Setiap negara memiliki budaya politik masing-masing dengan karakter yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya berbagai faktor. Budaya politik di Indonesia juga dipengaruhi oleh beberapa tipe. Lalu seperti apakah tipe-tipe budaya politik di Indonesia, nah disini saya akan menjelaskan tentang Tipe Budaya Politik Berdasarkan Sikap dan Orientasi Politik selamat membaca.
a. Budaya Politik Militan
Budaya politik militan adalah budaya politik yang tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari aternatif yang terbaik, tetapi di pandang sebagai usaha jahat atau menantang. Apabila terjadi krisis, yang dicari adalah kambng hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah.
b. Budaya Politik Toleransi
Budaya politik toleransi adalah budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsesuen yang wajar dengan selalu membuka jalan untuk bekerja sama, sikap netral atau krisis terhadap ide orang lain sikap netral atau krisis terhadap ide orang lain, tetap tidak curiga terhadap orang lain.
Budaya politik yang mempunyai sikap mental absolut mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang dianggap selalu sempurna sehigga tidak dapat diubah lagi. Usaha yang diperlukan adalah intensifikasi dari kepercayaan, bukan pada kebaikan. Pola pikir seperti ini hanya memberikan pperhatian pada hal-hal yang selaras dengan mentalnya dan menolak hal-hal yang baru. Budaya politik yang bermental absolut bisa tumbuh dari tradisi, jarang bersifat kritis dalam tradisi, dan hanya berusaha memelihara kemurnian tradisi. Dalam hal ini tradisi selalu dipertahankan dengan segala kebaikan dan keburukannya. Oleh karena itu, kesetiaan yang absolut terhadap tradisi tidak memungkinkan pertumbuhan unsur-unsur baru. Tipe absolut dari budaya politik sering menganggap perubahan sebagai sesuatu yang membahayakan. Setiap perkembangan baru dianggap sebagai suatu tantangan yang berbahaya sehingga harus dikendalikan.
b. Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akmodatif
Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akmodatif biasanya terbuka dan bersedia menerima apa saja yang dianggap berharga. Masyarakat dalam tipe ini dapat melepaskan ikatan tradisi, kritis terhadap diri sendiri, dan bersedia menilai kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa kini. Tipe akomodatif dari budaya politik melihat perubahan sebagai salah satu masalah untuk dipikirkan sehingga perubahan mendorong usaha perbaikan dan peecahan yang lebih sempurna.
Budaya Politik Parokial adalah budaya politik yang paing rendah atau sederhana. Anggota masyarakat tidak memiliki keinginan terhadap perubahan-perubahan dan juga tidak terlalu peduli terhadap objek-objek politik. Bahkan mereka tidak merasakan bahwa mereka adalah warga negara dari sebuah negara. Mereka lebih mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas.
b. Budaya Politik Kaula atau Subjektif (Subject Political Culture)
Masyarakat dalam tipe budaya politik subjek memiliki pemahaman yang sama sebagai warga negara dan memiliki perhatian terhadap sistem politik, tetapi ketertiabn mereka adalah pasif. Mereka memiliki kecenderungan untuk enggan membicarakan masalah-masalah politik, meskipun mereka tetap megikuti berita-berita politik.
c. Buday Politik Partisipan (Participant Political Culture)
Kelompok masyarakat yang termasuk dalam tipe budaya politik partisipan yaitu masyarakat yang telah sadar mengenai hak-hak mereka untuk terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Menurut Almond dan Verba, ketiga budaya politik tersebut tervariasi kedalam tiga bentuk budaya politik sebagai berikut.
a. Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
Bentuk budaya politik parokial-subjek merupakan peralihan atau perubahan dari pola budaya politik parokial menuju pola budaya subjek (pemerintahan yang sentralistik), contohnya bentuk-bentuk klasik kerajaan, seperti kerajaan-kerajaan di Afrika dan Kekaisaran Turki.
b. Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Participant Culture)
Bentuk budaya politik subjek-partisipan merupakan peralihan atau perubahan dari budaya politik subjek (pemerintahan yang sentralistik) menuju budaya partisipan (demokratis). Contoh negara yang memiliki tipe budaya campuran ini adalah Prancis, Jerman, dan Italia.
c. Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
Bentuk budaya politik parokial-partisipan merupakan peralihan atau perubahan dari pola budaya parokial menuju budaya partisipan. Tipe budaya campuran ini banyak terdapat di negara-negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan politik.
Itulah tadi informasi tentang Tipe Budaya Politik Berdasarkan Sikap dan Orientasi Politik semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi anda yang membaca artikel ini.
1. Tipe Budaya Politik Berdasarkan Sifat yang Ditunjukkan
Budaya politik militan adalah budaya politik yang tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari aternatif yang terbaik, tetapi di pandang sebagai usaha jahat atau menantang. Apabila terjadi krisis, yang dicari adalah kambng hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah.
b. Budaya Politik Toleransi
Budaya politik toleransi adalah budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsesuen yang wajar dengan selalu membuka jalan untuk bekerja sama, sikap netral atau krisis terhadap ide orang lain sikap netral atau krisis terhadap ide orang lain, tetap tidak curiga terhadap orang lain.
2. Tipe Budaya Politik Berdasarkan Sikap terhadap Tradisi dan Perubahan
a. Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental AbsolutBudaya politik yang mempunyai sikap mental absolut mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang dianggap selalu sempurna sehigga tidak dapat diubah lagi. Usaha yang diperlukan adalah intensifikasi dari kepercayaan, bukan pada kebaikan. Pola pikir seperti ini hanya memberikan pperhatian pada hal-hal yang selaras dengan mentalnya dan menolak hal-hal yang baru. Budaya politik yang bermental absolut bisa tumbuh dari tradisi, jarang bersifat kritis dalam tradisi, dan hanya berusaha memelihara kemurnian tradisi. Dalam hal ini tradisi selalu dipertahankan dengan segala kebaikan dan keburukannya. Oleh karena itu, kesetiaan yang absolut terhadap tradisi tidak memungkinkan pertumbuhan unsur-unsur baru. Tipe absolut dari budaya politik sering menganggap perubahan sebagai sesuatu yang membahayakan. Setiap perkembangan baru dianggap sebagai suatu tantangan yang berbahaya sehingga harus dikendalikan.
b. Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akmodatif
Budaya Politik yang Memiliki Sikap Mental Akmodatif biasanya terbuka dan bersedia menerima apa saja yang dianggap berharga. Masyarakat dalam tipe ini dapat melepaskan ikatan tradisi, kritis terhadap diri sendiri, dan bersedia menilai kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa kini. Tipe akomodatif dari budaya politik melihat perubahan sebagai salah satu masalah untuk dipikirkan sehingga perubahan mendorong usaha perbaikan dan peecahan yang lebih sempurna.
3. Tipe Budaya Politik Berdasarkan Orientasi Politik
a. Budaya Politik Parokial (Parochial Political Culture)Budaya Politik Parokial adalah budaya politik yang paing rendah atau sederhana. Anggota masyarakat tidak memiliki keinginan terhadap perubahan-perubahan dan juga tidak terlalu peduli terhadap objek-objek politik. Bahkan mereka tidak merasakan bahwa mereka adalah warga negara dari sebuah negara. Mereka lebih mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas.
b. Budaya Politik Kaula atau Subjektif (Subject Political Culture)
Masyarakat dalam tipe budaya politik subjek memiliki pemahaman yang sama sebagai warga negara dan memiliki perhatian terhadap sistem politik, tetapi ketertiabn mereka adalah pasif. Mereka memiliki kecenderungan untuk enggan membicarakan masalah-masalah politik, meskipun mereka tetap megikuti berita-berita politik.
c. Buday Politik Partisipan (Participant Political Culture)
Kelompok masyarakat yang termasuk dalam tipe budaya politik partisipan yaitu masyarakat yang telah sadar mengenai hak-hak mereka untuk terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Menurut Almond dan Verba, ketiga budaya politik tersebut tervariasi kedalam tiga bentuk budaya politik sebagai berikut.
a. Budaya Politik Parokial-Subjek (The Parochial-Subject Culture)
Bentuk budaya politik parokial-subjek merupakan peralihan atau perubahan dari pola budaya politik parokial menuju pola budaya subjek (pemerintahan yang sentralistik), contohnya bentuk-bentuk klasik kerajaan, seperti kerajaan-kerajaan di Afrika dan Kekaisaran Turki.
b. Budaya Politik Subjek-Partisipan (The Subject-Participant Culture)
Bentuk budaya politik subjek-partisipan merupakan peralihan atau perubahan dari budaya politik subjek (pemerintahan yang sentralistik) menuju budaya partisipan (demokratis). Contoh negara yang memiliki tipe budaya campuran ini adalah Prancis, Jerman, dan Italia.
c. Budaya Politik Parokial-Partisipan (The Parochial-Participant Culture)
Bentuk budaya politik parokial-partisipan merupakan peralihan atau perubahan dari pola budaya parokial menuju budaya partisipan. Tipe budaya campuran ini banyak terdapat di negara-negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan politik.
Itulah tadi informasi tentang Tipe Budaya Politik Berdasarkan Sikap dan Orientasi Politik semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi anda yang membaca artikel ini.